Cerita Perjuangan Daftar STAN: Panduan Lengkap untuk Kamu yang Ingin Ikut Jejaknya - SekolahDasar.Online

Jumat, 08 Agustus 2025

Cerita Perjuangan Daftar STAN: Panduan Lengkap untuk Kamu yang Ingin Ikut Jejaknya

Kisah Perjuangan Masuk PKN STAN

Tahun itu, angin pagi terasa lebih dingin dari biasanya. Raka, seorang siswa kelas 12 SMK Akuntansi di sebuah kota kecil di Jawa Tengah, baru saja selesai salat Subuh. Ia duduk di depan meja belajar yang dipenuhi coretan soal-soal seleksi masuk STAN. Di atas meja, secarik kertas bertuliskan "Tujuan Hidup: Masuk STAN 2025" masih tertempel kuat.

Bukan tanpa alasan Raka begitu gigih. Ia tahu, pendidikan di Politeknik Keuangan Negara STAN bukan hanya sekadar kuliah gratis. Lebih dari itu, STAN adalah gerbang masa depan bagi mereka yang ingin mengabdi di dunia keuangan negara—suatu jalur karier yang pasti, bergengsi, dan menjanjikan.

Mengenal STAN: Jalan Menuju Masa Depan Cerah

PKN STAN adalah perguruan tinggi kedinasan di bawah naungan Kementerian Keuangan. Setiap tahun, puluhan ribu lulusan SMA/SMK dari seluruh Indonesia bersaing memperebutkan kursi di kampus ini.

Yang membuat STAN istimewa bukan hanya karena tidak ada biaya kuliah, tapi juga karena lulusannya hampir pasti langsung diangkat menjadi pegawai negeri. Sebuah tawaran yang tak mudah didapat dari kampus manapun.

Syarat Daftar STAN yang Harus Kamu Tahu

Raka memulai perjuangannya dengan membaca berulang-ulang syarat pendaftaran STAN:

  1. Ia harus WNI dan berusia maksimal 21 tahun saat mendaftar.
  2. Nilai rapornya minimal rata-rata 70.
  3. Ia juga harus belum menikah dan bersedia tidak menikah selama pendidikan.
  4. Yang paling penting: ia siap ditempatkan di mana saja setelah lulus.

“Berat, tapi aku sanggup,” pikirnya waktu itu.

Proses Daftar: Perjalanan Dimulai

Langkah pertama yang Raka lakukan adalah membuat akun di portal SSCASN melalui situs dikdin.bkn.go.id. Ia mengisi data diri dengan cermat dan memilih PKN STAN sebagai tujuan.

Setelah itu, ia mulai mengumpulkan berkas: KTP, ijazah, pas foto, nilai rapor, dan dokumen lainnya. Ia juga membayar biaya pendaftaran melalui virtual account yang ditentukan.

“Deg-degan banget saat submit dokumen,” kenangnya. Tapi semua terbayar saat ia berhasil mencetak kartu ujian.

Seleksi yang Ketat: SKD dan Tes Lainnya

Raka tahu perjuangan belum selesai. Ia harus menghadapi beberapa tahap seleksi, seperti:

  • Tes SKD (Seleksi Kompetensi Dasar) yang meliputi Wawasan Kebangsaan, Intelegensi Umum, dan Karakteristik Pribadi.
  • Tes kesehatan dan kebugaran, yang menguji daya tahan tubuhnya.
  • Psikotes dan wawancara, di mana karakter dan motivasinya diuji.

Ia belajar setiap malam, berolahraga secara rutin, dan bergabung dengan komunitas pejuang STAN di media sosial. Ia bahkan membuat simulasi wawancara bersama teman-temannya.

Akhir Cerita yang Baru Dimulai

Hari pengumuman tiba. Dengan tangan gemetar, Raka membuka situs resmi STAN. Dan di sanalah, namanya tertera dalam daftar peserta yang lolos.

Tangisnya pecah. Bukan karena lelah, tapi karena harapan dan kerja kerasnya tak sia-sia.

Kamu Juga Bisa Seperti Raka

Jika kamu, seperti Raka, memiliki impian untuk masuk STAN, jangan tunda persiapanmu. Pelajari syarat-syaratnya, ikuti prosedur dengan teliti, dan latih kemampuanmu sejak sekarang.

STAN bukan hanya soal menjadi mahasiswa, tapi soal menjadi bagian dari sistem yang mengelola keuangan negara. Ini bukan sekadar sekolah, ini misi negara.

Comments

mohon sopan dan dewasa
EmoticonEmoticon